Rabu, 31 Desember 2014

Pianis Pesimis

Pianis Pesimis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rara itulah namaku, sekarang aku duduk di kelas 8, hobiku bermain piano dan juga membuat cerita cerita fiksi. Ceritanya berawal dari piano baruku yang diberikan oleh orang tuaku saat aku berumur 12 tahun tepatnya di hari ulang tahunku, sekarang umurku menginjak 14 tahun. Aku belajar piano sudah 2 tahun dan belajar secara otodidak (sendiri) dan melihat lihat video video gratis di situs video terkenal yaitu Youtube. Pertama aku bermain piano aku sangat giat berlatih karena ingin menjadi pianis terkenal seperti yang aku lihat di Youtube.
“Oh alangkah merdunya suara yang dikeluarkan oleh piano, aku jadi termotivasi untuk terus belajar dan berlatih” Kataku sambil takjub melihat pianis pianis handal yang memainkan alat musik paling romantis alias piano.

Setelah beberapa bulan berlalu aku tetap tidak bias bermain piano, “Kenapa sih aku gak bisa-bisa main piano?” protesku sambil menitikan setitik dua titik air mata. “Pokoknya aku gak mau lagi main piano, aku benci piano!” protesku sambil terus
... baca selengkapnya di Pianis Pesimis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kepepet Itu Penting

Kepepet Itu Penting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saya percaya, sampai derajat tertentu, 8 dari 10 orang bisa menulis artikel atau buku. Sebab menulis artikel dan 1-2 buku dengan ketebalan 100-an halaman tidaklah memerlukan kecerdasan ekstra. kecerdasan orang biasa seperti saya sudah lebih dari cukup.

Mengapa saya percaya demikian? Ada beberapa alasan. Yang paling mudah disebut adalah dengan mengamati kawan-kawan yang bekerja sebagai wartawan. Sebagian yang saya kenal, saya anggap tidak terlalu cerdas. Sebagian lagi bahkan membuat saya berpikir betapa mudahnya menjadi wartawan kalau kualifikasinya seperti dia-dia itu. Kenyataannya, entah cerdas atau tidak, wartawan bisa menulis setiap hari. Sekali lagi: setiap hari. Karena apa? Karena tenggat waktu (dead-line) alias kepepet.

Alasan kedua datang dari pengamatan di kampus. Sejumlah kawan yang tulisannya saya anggap luar biasa membingungkan, eh ternyata mampu menyelesaikan skripsinya dengan baik. Entah cerdas, setengah cerdas, atau tidak cerdas sama sekali, banyak kawan saya yang sukses menulis skripsi tanpa menjiplak. Karena apa? Dugaan saya juga karena kepepet, terdesak batas waktu.

Bayangkan, kalau dengan menulis sebuah artikel, atau menulis sebuah buku saku, orang yang paling Anda cintai akan diijinkan hidup; sementara kalau tidak menulis mereka akan dihukum mati; maka bisakah Anda menyelesaikan tulisan yang diminta?

Dalam menulis, perasaan k
... baca selengkapnya di Kepepet Itu Penting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 30 Desember 2014

Romansa Kehancuran

Romansa Kehancuran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hari itu, aku tertatih. Tidak jelas aku sedang berada di mana. Samar-samar seperti di tengah-tengah antara sorga dan neraka. Tunduk, tengadah, bahkan sesekali kepalaku menengok ke arah kanan, kiri dan belakang. Aku berdiri di tengah-tengah dimensi hidup penuh khayal. Kepalan tanganku gusar dengan urat nadi yang tampak tegang. Dunia itu merogok dalam-dalam tenggorokanku sampai ke hulu hati, nafas sesak, denyutan pompa darah di jantungku keras, lebih keras, dan semakin keras. Aku larut dalam sugesti kecemasan dan rontaan kebingungan.

Waktu itu sebuah tangan menepuk pundakku sebelah kanan. Seketika aku menoleh ke arahnya. Tampak ku lihat sesosok manusia misterius berpakaian putih, hampir mirip kakekku yang telah lama tiada. Tanpa sapa dia berkata.
“Lihatlah hai anak muda, pandanglah sorga di belakangmu, begitu indah, asri, dengan hiasan bunga mawar mengitari pegunungan-pegunungan tinggi di sana. Sumber kehidupan yang bergelimang, rona-rona cahaya bintang berdansa dengan pepohonan.”
“Siapa kau kek? Apa maksud perkataanmu tadi?” sambut tanyaku.
“Apa untungnya kau tahu siapa aku, yang perlu kau tahu hanyalah, di mana tempat itu?” jawabnya tegas.
“Tapi hidupku lebih mewah dari itu kek. Aku tak perlu lagi berjalan kaki seperti mereka, aku tak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Belanda untuk menemui pamanku, aku tak perl
... baca selengkapnya di Romansa Kehancuran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 29 Desember 2014

Zawia

Zawia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Mungkin lima hari sudah tank-tank merkava itu berjejer rapi di ujung jalan Ash-shabah, tetap berdiri angkuh di antara terik matahari yang begitu panas dan sentuhan dingin saat malam menjelang.

Pagi ini, di balik kaca jendela rumahku yang masih nampak berembun, kembali aku perhatikan dengan seksama tank-tank itu berlagak sombong dengan corongnya yang digerakkan ke kanan dan ke kiri oleh orang-orang hitam berbaju loreng.
Akhir-akhir ini, aku begitu leluasa untuk melihat dengan jelas semua itu. Karena memang, rumahku ini berada tepat di pinggir jalan Ash-shabah, lima ratus meter dari persimpangan jalan Ash-shabah dan Arafat, tempat tank-tank itu berjejer menantang hari.

Di rumahku kini, aku hanya hidup berdua dengan kakakku, Emir namanya. Dan ketika kutanya perihal Abi dan Umi, ia selalu menjawab dengan jawaban yang sulit aku mengerti, “Abi dan Umi sedang ada janji dengan malaikat, dek…” begitu, selalu jawaban kak Emir di setiap kali ku tanya tentang Abi dan Umi yang tiba-tiba saja menghilang entah kemana sejak dua tahun lalu, sejak usiaku masih menginjak tahun kelima.

Hampir di setiap pagi, kak emir mengernyitkan dahi, manahan amarah di antara siaran televisi yang mengabarkan tentang mayat-mayat penuh anyir darah yang terus bertambah setiap hari. Lalu nampak kemudian seseorang berambut ikal berkata dengan tangan menepuk dada
... baca selengkapnya di Zawia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 28 Desember 2014

Gubuk

Gubuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senandung angin mengusik celah kayu jendela, menerobos masuk menusuk tulang renta seorang perempuan yang tebaring di samping anaknya. Rembulan malam tidak sedang menangis, seakan memandang dua orang itu dengan penuh iba. Renggekan anak kecil di sisinya membuat perempuan itu terjaga. Dipaksanya membuka kedua mata yang baru saja dapat terpejam. Rasa lelah tidak lagi membuatnya terlelap. Tangisan anak perempuan yang masih berusia 1 tahun itu, menuntutnya untuk terjaga. Diangkatnya tubuh mungil anak itu, diciumi kedua pipinya. Namun, tetap saja anak itu menangis dan semakin menjadi-jadi. Terlihat ia sedang menahan sakit di kepalanya yang mungil.

Mentari memandang deretan rumah-rumah kumuh di bantaran sungai yang sudah keruh. Air limbah merasa tak bersalah mengalir begitu saja dari pabrik tekstil yang berdiri dengan angkuhnya. Padahal orang-orang sekitar menggantungkan sebagian hidupnya pada sungai itu. Setiap pagi terlihat ibu-ibu mengambil air dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kini pandangan mentari beralih pada gubuk kayu tepat di bawah jembatan. Sinarnya mengetuk pintu tua dan tanpa ijin masuk lewat lubang sebesar koin lima ratusan. Di sapanya perempuan yang sedari tadi malam tidak tidur karena menjaga anaknya. Tangan perempuan itu mengusap lembut rambut anaknya. Tampak raut sedih meratapi nasibnya yang tidak beruntung. Merantau di ibu kota, ditinggal kawin suaminya saat an
... baca selengkapnya di Gubuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 26 Desember 2014

Berbahagialah!

Berbahagialah! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kebahagiaan itu kadang egois, mungkin kita tak akan peduli dengan siapapun yang akan terluka. Yang penting itu kita bahagia dan merasa puas. Tidakkah kita berpikir ada orang lain yang juga ingin bahagia, mengapa harus mereka yang akan jadi korban dalam kebahagiaan kita? Mengapa harus mereka yang terluka?
Mungkin itulah yang aku rasakan. Aku merasa sedih sekali, ketika harus menerima kenyataan bahwa keluargaku yang tidak utuh. Mungkin inilah takdir Tuhan! Tetapi, aku tau Tuhan tidak sejahat itu. Tuhan tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Tidak ada sedikitpun orang yang tahu, kalau ada 1000 duka yang aku simpan di hari ulang-tahunku ini. Entah apa yang aku pikirkan? Mungkin aku hanya perlu waktu, menceritakan masalahku kepada seseorang yang aku percaya. Aku tidak mau siapapun yang tau tentang keadaanku ini. Aku pikir, apa mereka akan perduli?

Sebelum berangkat sekolah, aku mencium tangan mama untuk pamit pergi ke sekolah dan disaat itu juga mama mencium keningku serta mengucapkan “Selamat Ulang-Tahun Sayang”.

T
... baca selengkapnya di Berbahagialah! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 25 Desember 2014

Gagasan yang Meyakinkan Dalam Tulisan

Gagasan yang Meyakinkan Dalam Tulisan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Setiap gagasan baru yang masuk ke dalam otak, dianggap sebagai kebenaran, sebelum bertentangan dengan pikiran yang berlawanan dengannya.” ~ Prof. Walter Dill Scott, Presiden Northwestern University.

Jika kita bisa menanamkan suatu gagasan ke dalam otak seseorang maka ia akan percaya, asal kita bisa mengusir gagasan-gagasan lain dari dalam otaknya. Seperti halnya sebuah gagasan dari Edy Zaqeus tentang “Menulis buku bestseller itu mudah,” maka kita akan percaya, sebelum ada gagasan lain yang bertentangan masuk ke dalam otak kita.

Inilah yang dinamakan saran atau sugesti. Salah satu senjata paling ampuh yang bisa digunakan oleh seorang penulis. Dan juga senjata paling kuat di dalam percakapan di seluruh dunia.

Mungkin ini agak bertentangan dengan ajaran Aristoteles bahwa manusia adalah makhluk logis dan yang menggunakan pikirannya, dan bertindak menurut akal sehatnya. Nyatanya, jika menyangkut orang banyak, perbuatan-perbuatan yang bersumberkan logika semata-mata adalah sangat jarang.

Tentu hal ini bisa menjawab pertanyaan dari beberapa kasus yang merebak di masyarakat kita, yaitu: “Mengapa ada saja pengikut-pengikut dar
... baca selengkapnya di Gagasan yang Meyakinkan Dalam Tulisan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1