Selasa, 23 Februari 2016

Andrie Wongso: Kepercayaan Diri

Andrie Wongso: Kepercayaan Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Alkisah, ada seorang pengusaha yang cukup terpandang di sebuah kota. Suatu ketika, dia ingin pergi berlibur ke desa kelahiran ayahnya untuk istirahat sejenak dari kepenatan pekerjaan. Selain rehat sejenak, di sana ia juga ingin menemui kakeknya yang masih tinggal di desa tersebut.

Ia ingin mengunjungi kakeknya karena memang hubungan di antara mereka cukup dekat, meski belakangan ini mereka jarang bertemu. Tak jarang, bila sedang dirundung masalah, si pengusaha muda mencari dan mendapat banyak nasihat dari kakeknya.

Sesampai di desa tersebut, setelah berkangen-kangenan sejenak, si kakek segera bisa menangkap maksud kedatangan cucunya. Itu terlihat dari sikap dan raut wajah cucunya. Sunggingan senyum yang seperti dipaksakan di wajah cucunya tak bisa menyembunyikan raut kegelisahan.

Maka, keesokan pagi, tanpa basa-basi, kakek pun segera menegur sang cucu di tengah percakapan mereka. “Cucuku. Kedatanganmu kemari pasti ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan dengan kakek. Ayo, tidak perlu basa-basi lagi, ceritakan saja kepada kakekmu ini. Biarpun sudah tua begini, kakekmu belum pikun dan masih bisa menjadi tempat curhatmu seperti dulu.”

Sambil tersenyum malu si pemuda menjawab, “Kakek memang hebat. Tidak ada persoalan yang bisa kusembunyikan. Begini kek, Kakek kan tahu, usahaku saat ini cukup maju. Semua hasil yang kuperoleh adalah berkat modal dan bimbingan ayah kepadaku. Kakek juga tahu, aku menikahi is
... baca selengkapnya di Andrie Wongso: Kepercayaan Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 18 Februari 2016

Australia, Indonesia formalizing military diplomacy

Australia, Indonesia formalizing military diplomacy Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Melbourne was still dark, under a light rain and with a temperature of 8 degrees Celsius, but these conditions did not stop thousands of Melbourne residents congregating at the Shrine of Remembrance, a national monument in the town center. It was 5 a.m. and a bugle sounded the start of proceedings.

It was April 25, 2012, the day Australia commemorates Anzac Day. On this day, people pause from their daily lives to remember the fall of 8,000 soldiers of the Australian and New Zealand Army Corps (ANZAC) at the Gallipoli landings in Turkey, 97-years-ago during World War I.

Nowadays, ANZAC Day has also become a day of public admiration for all Australian servicemen and women, past and present. That is the way Australians value their military services.

A number of young Indonesian Military (TNI) officers — Maj. Agus Yudhoyono; Maj. Frega Wenas and myself, Maj. M. Iftitah Sulaiman S. — have accepted the Australian government’s invitation to visit a number of military establishments as part of the annual Young Future Leaders 2012 pr
... baca selengkapnya di Australia, Indonesia formalizing military diplomacy Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 16 Februari 2016

Menghargai (Nilai) Diri

Menghargai (Nilai) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kejadian yang saya ceritakan berikut mungkin pernah pembaca alami sendiri, entah ketika berperan sebagai anak atau orangtua. Saya tergerak menuliskannya sejak saya kedatangan seorang bapak (klien) yang mendaftarkan diri ke front office dan mengaku bermaksud mengkonsultasikan putrinya yang bermasalah.

Di ruang konsultasi, ternyata yang saya temui adalah pasangan suami istri. Sang istri memulai membuka pembicaraan dengan senyuman khasnya, “Pak Edy, kami harus meminta maaf karena telah berbohong kepada staf Bapak. Sebenarnya bukan anak kami yang bermasalah, tetapi ayahnya, ya suami saya ini…”. “Begini ceritanya, Pak Edy…” tukas sang suami. “Suatu sore saya ditegur ibu mertua saya yang kebetulan tinggal serumah bersama kami. Beliau menyatakan kesedihannya menyaksikan cucunya, anak perempuan kami, menyerocoskan kata-kata makian. Ibu mertua saya menyebutkan beberapa kosakata makian… dan saya sungguh terkejut, sebab kata-kata itu persis merupakan kata-kata yang pernah keluar dari mulut saya sewaktu kami sekeluarga bermobil dan tiba-tiba “dikepot” sebuah bus Metromini. Serta merta saya gampar sang sopir sambil melontarkan seribu makian setelah saya berhasil memalangkan mobil kami di depan busnya”.

Nilai Sebuah Diri

Kejadian dimaki atau memaki dengan kata-kata kotor mungkin mengejutkan pada kali pertama, namun cenderung menjadi awal kebiasaan pada kal
... baca selengkapnya di Menghargai (Nilai) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 14 Februari 2016

Pakaian Kebahagiaan

Pakaian Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ketika, tersebutlah seorang raja yang kaya raya. Kekayaannya sangat melimpah. Emas, permata, berlian, dan semua batu berharga telah menjadi miliknya. Tanah kekuasaannya, meluas hingga sejauh mata memandang. Puluhan istana, dan ratusan pelayan siap menjadi hambanya.

Karena ia memerintah dengan tangan besi, apapun yang diinginkannya hampir selalu diraihnya. Namun, semua itu tak membuatnya merasa cukup. Ia selalu merasa kekurangan. Tidurnya tak nyenyak, hatinya selalu merasa tak bahagia. Hidupnya, dirasa sangatlah menyedihkan.

Suatu hari, dipanggillah salah seorang prajurit tebaiknya. Sang Raja lalu berkata, ?Aku telah punya banyak harta. Namun, aku tak pernah merasa bahagia. Karena itu, ujar sang raja, ?aku akan memerintahkanmu untuk memenuhi keinginanku. Pergilah kau ke seluruh penjuru negeri, dari pelosok ke pelosok, dan temukan orang yang paling berbahagia di negeri ini. Lalu, bawakan pakaiannya kepadaku.?

?Carilah hingga ujung-ujung cakrawala dan buana. Jika aku bisa mendapatkan pakaian itu, tentu, aku akan dapat merasa bahagia setiap hari. Aku tentu akan dapat membahagiakan diriku dengan pakaian itu. Temukan sampai dapat! ? perintah sang Raja kepada prajuritnya. ?Dan aku tidak mau ka
... baca selengkapnya di Pakaian Kebahagiaan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Dimanakah Anda Bergaul?

Dimanakah Anda Bergaul? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selama kekuatan hati Anda belum “jernih”, maka kemana pun Anda bergaul, Anda cenderung akan mudah dipengaruhi. Syahril Syam

Mashab behaviorisme, di tahun 70-an, merupakan mashab yang paling mendominasi pemikiran orang-orang di negeri Paman Sam. Mashab ini mendasari pemikirannya bahwa setiap orang belajar karena faktor stimulus dari lingkungannya. Walau mashab ini tidak mampu menjelaskan motivasi internal pada manusia, namun apa yang digagas oleh behaviorisme memberikan andil yang besar bagaimana manusia itu belajar.

Saya ingin mengajak Anda untuk melihat dan merasakan bagaimana Prof. Philip Zimbardo melakukan sebuah eksperimen yang kontroversial. Prof. Zimbardo bersama-sama dengan rekannya ingin mengetahui apakah perilaku para tahanan dan penjaganya disebabkan oleh situasi penjara atau karena karakter mereka sendiri. Akhirnya, diseleksilah sekitar 75 orang mahasiswa yang diperiksa secara klinis, dan 21 orang dipilih karena kepribadiannya dianggap dewasa dan sehat.

Agar para mahasiswa tersebut mau mengikuti eksperimen tersebut, mereka akan dibayar $15 sehari. Eksperimen tersebut rencananya akan dilakukan selama dua minggu, dan secara acak, sebagian peserta akan menjadi tahanan dan sebagiannya lagi akan menjadi penjaga tahanan. Dan eksperimen ini dilakukan dengan suasana yang persis betul dengan kenyataannya.

Para “tahanan” dijemput polisi dari rumah-rumah mereka, dan mereka dituduh sebagai pencuri dan digel
... baca selengkapnya di Dimanakah Anda Bergaul? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 13 Februari 2016

Zona Nekat

Zona Nekat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Keberanian dan pertimbangan merupakan dua faktor yang memengaruhi orang dalam bertindak, melakukan suatu pekerjaan, termasuk menulis artikel atau buku. Ada empat zona yang muncul sebagai akibatnya.

Pertama, zona lemas. Dalam zona ini orang kurang berani dan kurang pertimbangan untuk bertindak (menulis). Hasilnya, tidak ada tindakan (tak ada karya tulis).

Kedua, zona kritikus. Dalam zona ini ada begitu banyak hal yang dipertimbangkan, sehingga keberanian bertindak menjadi rendah. Hasilnya, produktivitas rendah karena terlalu banyak “kritikus” dalam otak yang bersangkutan. Keberanian dianiaya oleh pertimbangan. Ini situasi yang sering saya lihat di lingkungan akademis, banyak yang pandai “mengkritisi”, tetap sedikit sekali yang berkarya (meneliti dan menulis).

Ketiga, zona nekat. Dalam zona ini keberanian tinggi, namun pertimbangan kurang. Hasilnya, produktivitas tinggi dengan kemungkinan salah disana-sini. Sejumlah wartawan dalam masa percobaan bermukim di wilayah ini.

Keempat, zona k
... baca selengkapnya di Zona Nekat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 12 Februari 2016

Mimpi Secarik Kertas

Mimpi Secarik Kertas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jam menunjukkan pukul 2 siang ketika aku tiba dirumah. Terlihat adikku yang sedang belajar dan yang satu lagi sedang bermain robot-robotan, mereka bernama Farras dan Naddif. Keduanya perempuan. Namun, adikku Naddif sedikit agak tomboy. Entahlah, kata ibuku perilakunya sepertiku.

“Assalamu’alaikuum.” ucapku memberikan salam dan kemudian bergegas masuk kamar.
“Deyo, makan dulu gih, ibu sudah memasak masakan yang kamu suka. Jangan sampai telat lagi makannya, kamu punya maag.” perintah ibuku menghentikan aku ketika hendak menutup pintu kamar. “Mm, tadi disekolah Deyo sudah makan, bu.” kataku.
“Oh yasudah.” katanya singkat.
Kututup pintu kamar, kemudian dengan sedikit terburu-buru aku mengganti baju. Aku jadi memikirkan apa yang tadi Pak Kiki katakan. Dia berkata kalau kita harus punya banyak mimpi, dimulai dari mimpi terkecil hingga mimpi terbesar dalam hidup kita. Dia juga berkata kalau semua orang pasti punya mimpi yang amat banyak, namun terhalang oleh hambatan yaitu keadaan. Menurutku, kita bisa merubah keadaan asalkan kita mau dan berkeyakinan. Pak Kiki sependapat sepertiku, dia juga menambahkan kalau mimpi kita terlalu banyak, tulislah saja dikertas agar kita selalu ingat mimpi itu. Dan satu lagi, jangan p
... baca selengkapnya di Mimpi Secarik Kertas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu